Selasa, 06 Desember 2011

misteri rangkaian huruf Al-Qur'an


MISTERI RANGKAIAN HURUF AL – QUR’AN

Al-Qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang seluruh isinya ditulis dalam bahasa aslinya dan terjaga keaslianya sepanjang masa. Berkaitan dengan pembuktian , kebenaran  Al-Qur’an sebagai wahyu yang sering dikatakan oleh orang barat sebagai ciptaan Muhammad dapat dibuktikan secara matematis bahwa Al-Qur’an tidak mungkin diciptakan oleh Muhammad.

Seorang ahli biokomia berkebangsaan Amerika keturunan Mesir dan seorang ilmuwan muslim , Dr. Rashad Khalifa telah menemukan system matematika pada struktur isi Al-Qur’an. Dia mulai meneliti komposisi matematika dari Al-Qur’an pada 1968 dan memasukkan Al-Qur’an kedalam system computer pada 1969 yang diteruskan dengan menerjemahkan Al-Qur’an kedalam bahasa inggris pada awal 70-an . dia tertantang untuk memperoleh jawaban untuk menjelaskan tentang inisial pada beberapa surat dalam Al-Qur’an ( seperti Alif Lam Mim ) yang sering diberi penjelasan hanya dengan “ hanya ALLAH yang mengetahui maknanya”. Untuk menjawab tantangan ini , dia melakukan riset secara mendalam pada inisial-inisial tersebut dengan memasukkan teks  Al-Qur’an kedalam system computer dengan tujuan utama menvcari pola matematis yang mungkin akan menjelaskan pentingnya inisial-inisial tersebut.

Setelah beberapa tahun melakukan riset, DR. Khalifa mempublikasikan temuan-temuan pertamanya  “ Miracle Of The Quran : Significance Of The Mysterious Alphabets “ pada Oktober 1773 bertepatan dengan Ramadhan 1393 pada buku tersebut dijelaskan bahwa inisial-inisial yang ada pada beberapa surat pada Al-Qur’an memiliki jumlah huruf terbanyak (proporsi tertinggi ) pada masing-masing suratnya, dibandingkan huruf-huruf lain. Misalnya surat “Qaaf” mengandung huruf “Qaaf” dengan jumlah terbanyak . surat “ Shaad” ,mengandung huruf “Shaad” dengan proporsi terbesar . fenomena ini benar untuk semua surat yang berinisial kecuali Surat Yaa Siin ( QS. 36 ) yang menunjukkan kembalinya yaitu huruf “Yaa” dan “ Siin” memiliki proporsi terendah.
(Arrahman/Anton)











0 komentar:

Posting Komentar